Selesai
sudah penderitaan yang ku rasakan. ku akui aku baru mengenal cinta, sejak itu
aku duduk dikelas 2 SMP. Kebetulan SMP ku Berlatarbelakang Muhammadiyah, jadi
setiap jumat siswa-siswi smpm 29 selalu mengikuti pengajian gabungan tiap hari
jumat dari masjid satu kemasjid lainnya. Yaa.. aku mengikuti osis yang selalu
disebut IPM (ikatan pelajar Muhammadiyah) se kecamatan. jadi harus wajib
mengikuti pengajian tersebut.
Pengajian
tiap jumat yang selalu rutin aku ikuti setelah sepulang sekolah entah kenapa
aku tidak semangat untuk mengikuti pengjian tersebut. Siang itu, aku beralasan
sakit sehingga aku tidak hadir. Teman-temanku berangkat menaiki angkutan umum
yang berjarak kurang lebih 2 km dari sekolah. yaaaa… rumah ku memang tidak jauh
dari sekolah, teman ku pun juga begitu.
Satu
hari kemudian, pagi itu teman-temanku yang sedang asik berbicara, ku hampiri
mereka “Cerita apa apa sih kalian?” tanya ku heran. “kemarin kita-kita ketemu
cowok ganteng lohhh” jawab teman ku yang
bernama Ajeng. “siapa namanya?” tanyaku heran “Widya Prawira biasa di panggil
Wira” jawab teman ku yang bernama Desi.
Ku
kenalkan dulu teman-teman dekatku yang ku kenal sejak bersekolah di SD yang
bernama Ajeng yang terkenal bawel tetapi aktif dalam berorganisasi. yang ke dua
Desi, teman ku yang satu ini sering sekali di bullly oleh teman-teman ku hehe
maaf walaupun dia paling tua dari kami tapi dia seperti anak kecil kelakuannya
di antara kami. dan yang terakhir Dea yang selalu menjengkelkan tetapi sopan
dalam berprilaku dan bicaranya. Sampai saat ini aku masih berteman dengannya
walau sekolah memisalhkan kita.
Satu
minggu kemudian dan jumpa pada hari jumat aku ingin melihat ketampanan cowok
yang di bicarakan oleh teman-teman ku yang lalu. tapi sayang jumat itu cowok
ganteng tersebut tidak hadir “Jumat
depan pasti dia akan hadir kok” teman-teman ku serontak berbicara.
“ihhh… bikin
gue penasaran aja lo!!” jawab ku tidak semangat.
Hari jumat pun datang kembali, saat itu
pengajian di masjid di pindahkan di pesantren yang tidak jauh lokasinya dari
masjid biasa aku berkumpul. Betapa semangatnya aku saat itu, karena cowok
ganteng yang di bilang oleh teman-temanku hadir dan ternyata aku tidak
menyangka bisa berduduk sejajar olehnya hehe. Saat itu acaramya Pelatihan
Administrasi dan Komunikasi, sangat luar biasa semangatku saat itu. Waktu
istirahatpun tiba, kamipun segera shalat
dan makan. setelah ishoma ada permainan yang bisa membuat aku dan cowok ganteng
tersebut saling menatap #eaaaa hahaha. Disitulah kami berkenalan Oyaaa.. dan
aku baru tau kalau dia adalah ketua Osis di SMP nya. Setelah acara berakhir,
akupun menyaksikan cowok ganteng itu berbicara di depan umum memeberi pesan dan
kesan selama acara tersebut berlangsung dan dia pun memulai berbicara.
“assalamualaikum
warahmatullahhhhh wabarakatuhhhhh!!!!!!!!”salam dia yang bernada seperti
pembawa acara dangdut.
“waalaikumsalam
warahmatullahi wabarakatuhhhh!!!!!!!!!” jawab salam kami sambil mempertawakan
dia.
Saat itu ia berbicara sangat lucu karena
sangat pede nya dia salah berbicara dan mengulanginya. berakhirlah acara
tersebut selesai dan kami pun pulang menggunakan angkutan umum sedangkan dia
menaiki motor matic dan memboncengi perempuan, tidak tau siapa perempuan yang
dia tebengi mungkin pacarnya. betapa sedihnya ketika aku melihat dia berdua
satu motor.
1 tahun sudah aku tidak melihat dia,
karena sudah tidak aktif lagi di
organisasi setiap di sms oleh kakak pembina ku selalu tidak ada kabar. Saat itu
aku sudah jadian maksdunya pacaran sama kakak kelas di smpku waktu itu.
namanya, panggil saja Hadid. yaaa cukup menyenangkan jaga sih pacaran sama dia
hehehe. Aku putus dengan dia dan aku pun minta nomor cowok ganteng itu buat
pelarian sama teman seperkenalanku dan sms pun di mulai haha
”Assalamualaikum,
ini wira ya. simpen nomor wina ya. makasih” pesan dari ku, dan ku berharap agar
dia membalas pesan ku itu dengan penuh harapan
“Waalaikumsalam,
iya win, wira simpen kok” dia membalasnya. betapa senangnya hati ku.
Saat itu lah kami mengirim pesan dan
hampir setiap hari kami pun berkomunikasi. seminggu sudah aku dan dirinya
berkomuniakasi lewat media massa dan dia pun mengungkapkan perasaannya
terhadapku lewat sms sih.
“win, aku
kok makin hari makin suka ya sama kamu” pesan dia yang ku buka saat malam
minggu, waktu itu aku sedang membeli bakso dengan teman ku dan disitu pun aku
gembira mendapat pesan darinya
“hah serius
nih?” balas ku singkat dengan penuh kegembiraan
“iya, mau
jadi pacar aku ga?” pesan dia yang kuterima dengan sangat bahagia hehe
pasti kalian
tau kan balasan aku hehe pasti maulah J
Sudah enam bulan kami menjalankan
hubungan, kami tidak pernah malam mingguan. ya maklum aku kan belum boleh
pacaran. setiap ketemu pulang sekolah hanya makan bareng. suatu hari, aku di
jemput wira di depan gang rumahku, tujuan kami pun hanya makan bersama di suatu
mall terdekat. saat ku hampiri dirinya. Tetanggaku melihat dan berbicara
“mau kemana
win?” tanya tetangga ku yang sedang menjemur pakaian.
“engga
kemana-mana kok” jawabku singkat
Jujur saja, aku kalau mau bertemu dengan
wira. alasannya pergi main. di saat itulah tetangga ku sering membicarakan aku
dan melaporkan ke orang tua bahwa aku selalu di jemput dengan laki-laki yang
selalu ber helm.
Malam minggu tiba, aku dan wira
berjanjian ingin pergi hanya untuk makan bareng. setelah isya aku berngkat dan
menemui dia tanpa izin dengan orang tua. jam 10 malam sudah. aku pulang dan
membuka pintu dari belakang. oh ternyata orang tua ku sedang menunggu ku.
“dari mana kamu, baru pulang jam 10?” tanya bapakku dengan tampang muka serem.
“eng..eng..enggga
dari mana-mana” jawab ku gugup.
bapak saat
itu memegang sapu lidi aku ingin di pukuli dan aku keluar karena takut dengan
bapak. bapak mengejar ku dan aku di timpah dengan ember berisikan air. aku
berlari lagi menuju depan rumah dan bapak masih terus mengejarku. aku bingung
mau melarikan diri kemana karena saat itu sedang turun hujan. bapak mulai
mendekati ku dan membawa kayu yang amat besar. aku berlari terus berlari
mengelilingi kolam ikan. ibu ku melihat dari jendela kamar sambil berkata “lari
win lari!!! masuk ke kamar!!!”
“jadi anak
susah di aturnya” ungkap bapak dengan nada kasar.
“iya pak
ampun ga ulanginnya demi Allah pak, istigfar pak istigfar” jawab ku sambil
ketakutan.
aku pun
lolos dari kepungan bapak dan aku lari menuju kamar dan ku konci kamarku, kalau
aku terkena kayu yang di bawa bapak aku bisa terluka karena begitu besarnya dan
kayu itupun. kayu itu menghancurkan kaca jendela kamar ibuku. Ibu menghampiri
kamar “win kalau mau kemana-mana bilang sama orang tua” ibu ku sambil menangis.
Saat itulah aku menangis dan menyadari
kesalahan ku. tiga hari aku tidak keluar kamar, jika keluar kamar hanya malam
hari ketika keluarga ku tidur. aku selalu mengurungkan diri karena takut dengan
bapak. maklum bapak ku keras sifatnya.
Isu-isu pu terdengar kembali, aku di
kirimi pesan dengan kakak laki-laki nya wira lewat Facebook yang berisikan
“jangan berhubungan lagi dengan wira, cukup buat keluarga kami sakit hati”
aku tidak
mengerti apa maksud kakak nya mengirimi pesan seperti itu. aku pun mendapat
informasi dari teman ku Desi, kalau orang tua ku berkirim pesan dengan teman
bapak yang bertetanggan degan wira. suruh wira jangan ganggu wina lagi dan ibu
bicara kalau keluarganya wira jelek, anak polisi kaya gitu! ya maklum, karena
kakaknya wira yang perempuan pernah hamil diluar nikah jadi orang tua aku takut
aku seperti itu.
Aku
mendapat kabar kalau mamahnya wira masuk rumah sakit karena perkataan ibuku,
aku sangat sedih mendengarnya. maklumlah ibu aku dan ibu nya wira dulu satu
sekolah dan sempat kenal
BELUM SELESAI, TUNGGU AJA YA TERUSANNYA HAHA
